SUBANG, TINTAHIJAU.com – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) punya rencana untuk membangun Pusat Data Nasional (PDN).
Pembangunan Megaproyek Pusat Data Nasional senilai Rp2,5 triliun mulai dibangun di Cikarang, Bekasi. Acara groundbreaking berlangsung pada Rabu (09/11).
“Jika selesai nanti, kita harapkan ada efisiensi tata kelola data yang memadai,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate.
Sebelumnya Johnny menjelaskan, saat ini Indonesia memiliki 2.700 pusat data dan server yang tersebar di berbagai wilayah.
Demi efisiensi, rencananya pemerintah bakal membangun empat Pusat Data Nasional. Selain Bekasi, lokasi lainnya meliputi Batam, Balikpapan dan Labuhan Bajo.
“Sudah ada juga lahan sekitar 5 hektar di Nongsa, namun saat ini tentu kita menunggu tersedianya pembiayaan, sama untuk Labuan Bajo dan IKN tergantung tersedianya pembiayaan,” kata Johnny di sela acara Peletakan Batu Pertama Pembangunan Pusat Data Nasional, di Cikarang, Jawa Barat, Rabu (09/11).
Fasilitas pusat data ini merupakan proyek kerja sama antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Perancis. Nilai kontrak disampaikan oleh Johnny mencapai 164 juta Euro atau sekira Rp2,5 triliun.
“APBN murni 15 persen,” kata Johnny, dilanjut penjelasan 85 persen sisanya dibiayai Prancis.
Pusat Data Nasional diklaim memiliki spesifikasi 25 ribu core prosesor dengan kapasitas 40 petabyte, serta memori 200 terabyte. Pembangunannya mengacu pada standar tier 4 internasional.
“Saya secara pribadi juga minta untuk didukung dengan sistem security di semua ring, termasuk keamanan pusat datanya yang dibangun dengan en bloc, untuk memenuhi standar spesifikasi,” ujar dia. (wan)