CIKARANG PUSAT— Badan Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Bekasi membuat terobosan untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) bagi putra putri Kabupaten Bekasi dengan akan melakukan pelatihan berbasis kompetensi, sehingga mampu bersaing dalam bidang industri.
“di BLK ini nanti paling tidak orang masuk ada suasana industri yang nyata, jadi seolah-olah masuk seperti di Pabrik, mengikuti SOP seperti di pabrik dengan jam kerja yang sama. Harapannya ketika BLK sudah bisa menghadirkan industri di BLK nya maka secara fakta anak-anak itu benar-benar melihat langsung mempraktekan seperti ada yang di industri,” kata Kepala UPTD BLK Kabupaten Bekasi Ahmad Ridwan, Rabu (22/2/2023).
“Kalau sudah seperti itu sarananya, maka bisa di mungkinkan untuk BLK dibikin BLUD agar dana BLUD itu kita gunakan untuk pelatihan kembali, jadi sudah tidak mengharapkan dari APBD lagi, itu konsep yang akan kita bangun di Kabupaten Bekasi,” sambungnya.
Kendati demikian, kurangnya penunjang sarana prasarana yang dimiliki BLK. Akan tetapi hal tersebut sedang diupayakan agar bisa terealisasikan bantuan baik dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) bahkan diluar keduanya.
“Untuk sarana prasarana saat ini kita sangat terbatas, kita hanya memiliki alat work shop las, listrik, AC komputer dan masih banyak sarana yang belum kami miliki, oleh karena ini kami sedang melakukan giat mengadakan mohon bantuan dari APBD mau APBN atau non APBD dan APBN, jadi memang kami sedang berupaya ke mana-mana agar fasilitas work shop di BLK itu terpenuhi,” terang dia.
Saat ini di tahun ini akan ada 475 orang yang dilatih, karena dananya dari APBD jadi untuk sementara hanya menerima dari warga Kabupaten Bekasi, tidak menerima dari luar, akan tetapi kalau memang nanti ada bantuan anggaran dari APBN, BLK akan mengikuti mekanisme dari pusat bahwa pesertanya bisa dari mana aja.
“BLK kita ini pada prinsipnya tidak mempersyaratkan apa-apa, yang penting orang itu mau punya kompetensi dan keahlian, tapi kalau nanti memang ada kerja sama dengan perusahaan kita mencoba untuk persyaratan disingkronkan dengan dengan perusahaan tersebut,” kata dia.
BLK Kabupaten Bekasi memiliki dua sertifikat yang diserahkan kepada peserta bagi yang sudah lulus, diantaranya dari Dinas Ketenagakerjaan dan sertifikat dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) jadi BLK Kabupaten Bekasi ini benar-benar memang memiliki pelatihan berbasis kompetensi.
“Saya ingin menjawab pertanyaan yang sering terdengar, bahwa katanya orang Bekasi tidak memiliki kompetensi, ini jawabannya dengan mengadakan pelatihan kompetensi dengan materi yang kita kombinasi,” tandasnya. (LR)